Rabu, 20 Agustus 2014

Untilted

From sunrise to sunset; you are the one whom I always wait for, the one I want to see. I love you I must say as much as ever. But I can not tell you. I just do not want the solid wall of friendship to collapse, keep the distance between us. Until finally our friendship turned into me and you in the enemy.

You, the one who is the most eager to match next to me is more than my friend. But now, I have to give up you who is not mine to be with him. Pain, ah I can not describe this feeling. If so what should I do? Go forward, HAHAHA let more knife brand this hearted ?. Back off, the door was closed for me to retreat and look at the others.

Know, the morning ahead of your name that continues to exist in this mind. when dusk comes, you are the one I look forward to and still think about. Now, I just bend my head low. Slowly retreat even though it feels heavy. And in the end, I must love you in silence or love you honestly and make us separate by shame?


Maybe I can not answer it, as well as with you. However, know When dusk comes and comes night, I never tired to love you. I do not know how long this feeling continues to grow. but, until whenever I will keep her with memories of you that I have not been able to forget

Translation
Dari matahari terbit hingga matahari terbenam; kaulah satu seorang yang selalu kutunggu,kunantikan,satu seorang yang ingin kulihat. Aku, mencintaimu entah harus kukatakan seperti apalagi. Tapi, aku tak bisa mengatakannya padamu. Aku hanya tak ingin tembok kokoh pertemanan itu runtuh, menjauhkan jarak diantara kita. Hingga akhirnya pertemanan kita berubah menjadi aku dan kamu dalam musuh. 

Kamu, seseorang yang paling kuingankan untuk bersanding disebelahku lebih dari teman. Tapi kini, aku harus merelakan kamu yang bukan miliku untuk bersamanya. Sakit, ah aku tak bisa mendeskripsikan perasaan ini. Jika sudah begini aku harus apa? Maju, HAHAHA membiarkan lebih banyak pisau mencap dihati ini?. Mundur, sayang pintu itu sudah tertutup untuk aku mundur dan melihat yang lain. 

Ketahuilah, saat pagi menjelang namamu yang terus ada dipikiran ini. saat senja datang, kaulah satu yang kunantikan dan masih kupikirkan. Kini, aku hanya menunduk terdiam lemah. Mundur perlahan walau berat rasanya. Dan pada akhirnya, aku harus mencintaimu dengan diam atau mencintaimu dengan jujur dan membuat kita terpisah oleh rasa malu?

Mungkin aku tak bisa menjawabnya,begitupun dengan dirimu. Namun, ketahuilah Saat senja datang dan muncul malam, aku tak pernah lelah untuk mencintaimu. Entah, sampai kapan perasaan ini terus tumbuh . tapi, sampai kapanpun itu aku akan tetap merawatnya dengan kenangan-kenangan indah tentangmu yang belum bisa kulupakan.

sumber: http://dezelato28.blogspot.com/

0 comments:

Posting Komentar