Berbicara tentang mimpi, satu orang dengan orang yang lain
mungkin mempunyai pendapat yang berbeda. Banyak orang mengartikan mimpi sebagai
bunga tidur, sementara yang lain menafsirkannya sebagai petunjuk dari Yang Kuasa.
Dalam psikologi,
mimpi dapat terjadi karena adanya harapan-harapan atau keinginan-keinginan yang
tidak atau belum terwujud, yang tersimpan di alam bawah sadar. Harapan-harapan
atau keinginan-keinginan inilah yang kemudian muncul dalam bentuk mimpi yang
terjadi saat tidur, persisnya dalam kondisi REM (Rapid Eye Movement).
Pada dasarnya, mimpi dapat terjadi karena aktivitas otak yang
selalu mendapat pesan dari panca
indera. Misalnya, otak berperan menerjemahkan warna dan rasa pada makanan,
atau membantu mengenali bentuk dan kontur pada benda. Nah, pada saat
tertidur, panca indera tidak bekerja, tetapi otak tetap bekerja. Oleh karena
itu, otak dapat menciptakan gambaran-gambaran berupa imajinasi tanpa peranan
panca indera. Inilah yang disebut dengan mimpi.
Ajaibnya, otot kita dalam keadaan tidak aktif saat bermimpi,
sehingga mencegah kita memerankan apa yang dialami dalam mimpi. Walaupun mimpi
terasa nyata, dengan tidak berfungsinya otot, maka kita terhindar dari mencederai
diri sendiri dan orang lain. Misalnya kita bermimpi berkelahi dengan orang
asing. Pada kenyataannya, kita tidak sedang berkelahi dan memerankan aksi
perkelahian bukan?
Kadang ada sih
orang yang bergumam atau mengucapkan kata-kata yang tidak jelas saat tidur. Ini
disebut mengigau atau parasomnia.
Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi psikologis, demam tinggi atau tidur yang
terganggu. Agar tidak mengigau, buatlah kondisi tidur dalam keadaan nyaman.
Usahakan tidak ada aktivitas fisik yang berat pada siang hari seperti bermain
perang-perangan atau bertengkar dengan teman.
Pernah mendengar istilah somnabulisme?
Ini artinya berjalan dalam keadaan tidur. Bangkit dari ranjang, berjalan
keluar, kemudian melakukan sesuatu. Saat terbangun, tidak ingat apa yang dilakukan.
Berdoalah sebelum tidur dan biasakan tidur siang yang cukup agar terhindar dari
somnabulisme.
sumber: http://anakbertanya.com/
0 comments:
Posting Komentar