Assalamualaikum
wr. wb.
Bapak-bapak,
Ibu-ibu, dan Saudara-saudara yang saya hormati.
Pada
kesempatan ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya kita berkumpul ditempat ini dalam
keadaan sehat wal afiat tanpa ada halangan suatu apapun. Mudah-mudahan
pertemuan kita pada kesempatan ini senantiasa mendapat ridho-Nya.
Hadirin
sekalian yang saya hormati.
Manusia
adalah makhluk sosial yang tak dapat hidup sendirian, mereka selalu hidup
berdampingan satu sama lain. Membutuhkan bantuan, dukungan, motivasi, saling
mengisi dan lain sebagainya. Dalam mencapai sebuah kesuksesan pun manusia tak
luput dari hubungan dengan sesamanya. Terkadang kita melihat seseorang yang
merasa sulit untuk bergaul dengan orang lain, namun terkadang pula kita melihat
seseorang yang merasa mudah bergaul dengan orang lain. Mereka ada yang merasa
takut, tegang, atau grogi untuk menjalin suatu hubungan dengan orang lain.
Selain itu, hal yang menjadi masalah dalam berinteraksi dengan orang lain
adalah metode atau caranya saat berkomunikasi atau menjalin hubungan dengan
orang lain.
Hadirin
sekalian yang saya hormati.
Dalam
sebuah kehidupan pasti terdapat suatu rahasia. Begitu pula dalam berhubungan
dengan orang lain, terdapat sebuah rahasia yang jarang diketahui banyak orang.
Mungkin kamu pernah bertemu dengan seseorang yang selalu mau bertanya soal
hal-hal pribadi tentang orang lain namun dirinya sendiri tidak mau membuka diri
terhadap orang lain. Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, yang
pasti mereka akan sulit untuk mencapai kesuksesan. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka
diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri
sendiri. Lantas tidak ada yang perlu ditutupi. Satu hal yang perlu diketahui
oleh semua orang yang ingin berhubungan dengan orang lain adalah dengan cara
memberanikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain. Semua tidak akan
terlaksana tanpa sebuah keberanian untuk memulai. Keberanian untuk memulai
menyapa orang lain, keberanian berbicara dengan orang lain, keberanian untuk
belajar menghargai orang lain, dan keberanian lainya yang bersifat
mengembangkan diri untuk berinteraksi dengan orang lain. Hindarkan diri dari
sikap individualisme atau berfikir tidak membutuhkan kehadiran orang lain.
Kunci keberhasilan orang-orang besar diawali sebuah rasa percaya dan meyakini
bahwa mereka akan berhasil dalam setiap tindakan. Termasuk bertindak menjalin
sebuah hubungan dengan orang lain.
Hadirin
sekalian yang saya hormati.
Dalam
menjalin hubungan dengan orang lain tentunya tidak berjalan begitu saja.
Semuanya berawal dari sebuah pertemuan dan pertemuan saja tidak ada artinya
jika tanpa adanya suatu interaksi diantara keduanya. Terkadang seseorang merasa
enggan untuk memulai percakapan dengan seseorang. Maka milikilah sebuah
keberanian untuk memulai sebuah pembicaraan dengan sesegera mungkin. Awali
dengan sapaan atau senyuman ramah sebagai tanda pembuka diri. Buanglah rasa ego
yang bersifat merugikan dirimu. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi
kekakuan yang tidak diharapkan selanjutnya.
Seperti
yang sudah dibicarakan tadi, bahwa senyuman adalah salah satu hal yang dapat membuat
sebuah pertemuan menjadi berkesan. Selain itu, senyuman juga menjadi langkah
awal memulai sebuah perkenalan dengan orang lain. Suasana yang sebelumnya beku
pada akhirnya pun bisa mencair lantaran sebuah senyuman yang tulus dari
seseorang pada orang lain yang ditemuinya.
Sebaliknya, senyuman yang dibuat-buat tidaklah sama dengan senyuman yang
tulus. Mengenai hal ini Rasulullah telah mengingatkan kita dengan sabdanya,
“Kamu tidak akan dapat membahagiakan orang
lain dengan hartamu, tetapi yang dapat membahagiakan mereka adalah wajah yang
ceria dan akhlak yang mulia”.
Hal
yang paling mudah dan murah untuk kita berikan pada orang-orang di sekeliling
kita adalah sebuah senyuman yang tulus. Coba saja sekarang kamu ingat-ingat,
kapan terakhir kali kamu memberikan senyuman terikhlas kepada seseorang yang
kamu temui? Mungkin jawabanya hanya kita yang tau, karena pada saat kita
tersenyum untuk seseorang, kita telah memberikan sebuah kebahagiaan kepada
seseorang di sekeliling kita. Apa arti sebuah senyuman seorang yang sedang
sedih? Bagi seorang yang sedang mengalami kesulitan? Dan bagi jiwa-jiwa yang
sedang merasakan kelelahan dalam menjalani kehidupan? Maka, mulai sekarang berilah sesuatu yang
berkesan indah terhadap orang yang kamu temui dengan senyuman yang tulus.
Saat
berinteraksi dengan orang lain, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah
tentang keramahan. Saya yakin seseorang yang kita ajak bicara akan merasa
senang jika kita selalu bersikap ramah terhadap mereka. Tutur kata dan bahasa
tubuh juga dapat menunjukkan sebuah keramahan seseorang. Penilaian orang lain
terhadap keramahan seseorang tentunya akan memberi dampak positif baginya. Dengan keramahan, seseorang menjadi pribadi
yang menyenangkan oleh orang-orang di sekitar, secara tidak langsung kita telah
membuka diri dan mereka pun akan dengan senang hati pula membuka dirinya untuk
kita. Untuk menjalin suatu hubungan dengan orang lain kita juga harus dapat
menjadi pendengar yang baik. Yaitu mampu memahami perkataan orang lain dengan
seksama, bukan hanya mendengarkan saja.
Hadirin
sekalian yang saya hormati.
Oleh
karena itu dalam menjalin sebuah hubungan dengan orang lain, diharapkan kita
menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain dengan memiliki sebuah
keberanian dalam berinteraksi, memberikan senyuman yang tulus, bersikap ramah
terhadap orang lain, dan tentunya dapat menjadi pendengar yang baik. Sebelum
mengharapkan orang lain mau menerima kita, terimalah dulu kehadiran orang lain
ke dalam dunia kita, dan biarkan mereka mengenal kita dengan baik. Tiada hasil
tanpa didahului sebuah tindakan.
Demikianlah
sedikit apa yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Jika ada kesalahan,
maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Namun jika dalam materi itu
dapat dipetik kebenarannya, maka hal itu semata-mata karena ilmu Allah. Atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum
wr. wb.
by: Z.A.R.
0 comments:
Posting Komentar